30
KECEMBURUAN
Rasulullah S.A.W bersabda : ”INNII LAGHAAYUURUN WAMAA MINIMRI-IN LAA YAGHAARUILLAA MANKUUSUL QALBI” Sesungguhnya aku ini pecemburu. setiap orang yang tidak mempunyai rasa pecemburu, maka tidak lain kecuali orang itu berhati terbalik” (Al hadits) Rasulullah S.A.W bersabda:”Sesungguhnya Allah S.W.T itu pecemburu, dan orang mukmin itu hendaknya pecemburu. Kecemburuan Allah adalah jika ada orang mukmin yang melakukan prbuatan yang diharamkan oleh Allah. (Diriwayatkan oleh Ahmad, bukhari, muslim dan turmudzi dari abu hurairah) Imam Ali Ra mengatakan, ”Apakah kalian tidak malu. Apa kalian tidak cemburu membiarkan perempuan-perempuan(istri-istri)mu keluar ketengah tengah kaum lelaki. Ia melihatnya dan mereka memperhatikan dirinya”.
Sebaliknya cemburu yang berlebihan juga tidak baik. Imam Ali Ra mengatakan hal itu, ”Janganlah kamu berlebihan mencemburu. Sebab dengan kecemburuan yang berlebihan itu sama artinya menuduh istrimu berbuat buruk”.
Rasulullah S.A.W bersabda : ”Sesungguhnya di antara kecemburuan ada yang di cintai Allah dan ada pula kecemburuan yang di benci Allah. Di antara sikap berbangga diri ada yang di sukai Allah dan ada pula sikap berbangga diri yang di murkai Allah. Adapun kecemburuan yang di sukai Allah adalah kecemburuan (Dalam hal keragu-raguan). Kecemburuan yang di benci Allah adalah kecemburuan di luar hal itu. Adapun sikap berbangga diri yang di sukai Allah adalah keberbanggaan seseorang ketika maju kemedan pertempuran di saat terjadinya bencana. Sikap keberbanggaan yang dibenci Allah adalah dalam hal kebatilan”.
Di Era globalisasi dewasa ini, kalau ada perempuan keluar rumah maka hampir di pastikan menjadi sasaran godaan kaum lelaki. Mungkin dengan cara mengedipkan matanya atau disentuh. Ada pula yang sekedar di pegang dan ada pula yang disindir dengan kata kata yang jorok yang tidak mengenakan telinganya.
Yang terakhir itu tentu saja khusus bagi orang baik-baik dan orang sholehah serta selalu menjaga kehormatannya. Ibnu Hajar mengatakan, jika seorang perempuan (istri)bermaksud hendak keluar untuk menjenguk orang tua, misalnya, sebenarnya tidak dilarang. Tetapi terlebih dulu harus memperoleh izin dari suaminya. yang perlu diperhatikan pula, hendaknyaketika keluar jangan memamerkan perhiasan dan dandanannya. Sebaiknya bahkan dirinya dianjurkan agar berdandan sebagaimana seorang pelayan yang kotor tubuhnya.
Pakaian yang dikenakannya tidak perlu bagus, melainkan pakaian yang sederhana. Pandangan hendaknya dijaga, di tundukkan sepanjang jalan. Tidak perlu tengok kanan dan kiri. Kalau tidak begitu justru akan membuka kesempatan untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah, Rasul-NYA dan kemaksiatan kepada suaminya.